Selasa, 02 April 2013

Motif Sosial


MOTIF SOSIAL

A. Pengertian Motif dan Motif Sosial
Motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu dapat berbuat sesuatu. Di bawah ini ada beberapa pengertian motif sosial menurut para ahli, di antaranya:
1.      Lindgren, motif sosial adalah motif yang dipelajari melalui kontak orang lain dan bahwa lingkungan individu memegang peranan yang penting.
2.      Barkowitz, motif sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang lain.
3.      Max Crimon dan Messick menyatakan bahwa seseorang dikatakan menunjukkan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan akan memperhitungkan akibatnya bagi orang lain.
4.      Heckhausen, motif sosial adalah motif yang menunjukkan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain.
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motif sosial adalah motif yang timbulnya untuk memenuhi kebutuhan individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Motif sosial timbul karena adanay kebutuhan yang harus dipenuhi bagi setiap individu. Kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu kekurangan yang dapat dipenuhi secara wajar dengan berbagai benda lainnya, apabila benda khusus yang diingini tidak dapat diperoleh. Kebutuhan dapat dipandang sebagai kekurangan dari adanya sesuatu, dan ini menuntut segera pemenuhannya untuk segera mendapatkan keseimbangan.











Kebutuhann

 

  Motif
 

Perilaku
 





 


B. Macam-Macam Motif
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Berikut ini ada beberapa macam dari motif sosial, antara lain:
1.      Motif biogenetis
Motif biogenetis merupakan motif-motif yang berasal kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kelanjutan hidupnya secara biologis. Motif biogenetis bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tempat manusia itu berada dan berkembang. Motif biogenetis ini asli di dalam diri seseorang dan akan berkembang dengan sendirinya. Contoh: lapar, haus, kebutuhan akan istirahat, dan lain sebagainya.
2.      Motif sosiogenetis
Motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosial tidak akan berkembang dengan sendirinya, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau dari hasil kebudayaan orang. Contoh: keinginan akan membaca sejarah Indonesia atau keinginan untuk mendengar musik Legong Bali.
3.      Motif teogenetis
Motif teogenetis merupakan motif-motif manusia yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Motif-motif tersebut berasal dari interaksi antar manusia dengan Tuhan. Dalam hidup manusia diperlukan interaksi dengan Tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di dalam masyarakat yang beragam. Contoh: keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C. Cara Untuk Memotivasi Orang Lain
1.      Motivasi dengan kekerasan
Kekerasan dianggap sebagai salah satu cara untuk memotivasi orang lain, sebab setelah adanya kekerasan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain maka orang tesebut mempunyai motivasi atau keinginan untuk berbuat lebih baik.
2.      Motivasi dengan bujukan
Motivasi dengan cara memberikan hadiah bila orang lain mengerjakan sesuatu. Bujukan atau hadiah dapat berupa:
a)      Untuk buruh atau pekerja akan diberi tambahan upah,
b)      Untuk para pelajar akan memperoleh nilai yang baik, dan
c)      Dapat juga dengan status.
3.      Motivasi dengan identifikasi
Dalam hal ini mereka berbuat sesuatu dengan suatu rasa percaya pada diri sendiri bahwa apa yang dilakukan itu adalah untuk mencapai tujuan tertentu dan ada keinginan dari dalam.
D. Macam-Macam Motif Sosial
1.      Motif primer
Motif primer adalah motif yang timbulnya berdasarkan proses kimiawi fisiologik dan diperoleh dengan cara tidak dipelajari. Contoh: haus atau lapar.
2.      Motif sekunder
Motif sekunder adalah motif yang timbulnya tidak secara langsung berdasarkan proses kimiawi fisiologik dan umumnya diperoleh dari proses belajar, baik melalui pengalaman maupun lingkungan. Contoh: motif berprestasi.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motif Sosial
1.      Cara-cara mengasuh anak (yang meliputi interaksi antara ibu dengan anak, anak dengan keluarga, anak dengan masyarakat luas, dan pendidikan formal).
2.      Lingkungan kebudayaan.
REFERENSI
Ahmadi, Abu. 1999.Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar