HOLISME DAN HUMANISME
ABRAHAM MASLOW
A.
Humanisme
Humanisme
menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri. Humanisme yakin bahwa manusia memiliki potensi di dalam
dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerina
tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, maka dia akan menyadari potensinya,
mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan sosial
lainnya. Pandangan humanisme dalam kepribadian menekankan hal-hal berikut ini:
1. Holisme
Holisme menegaskan
bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan utuh bukan sebagai
rangkaian bagian/komponen yang berbeda. Pandangan holistik dalam kepribadian
yang terpenting adalah:
a) Kepribadian
normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi.
b) Organisme
dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi.
c) Organisme
memiliki suatu drive yang berkuasa,
yakni aktualisasi diri.
d) Pengaruh
lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
e) Penelitian
yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
2. Menolak
riset binatang
Psikologi humanistik
menekankan perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku manusia.
Riset binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata rantai refleks
kondisioning, mengabaikan karakteristik manusia yang unik.
3. Manusia
pada dasarnya baik, bukan setan
Manusia memiliki
kebutuhan, kemampuan dan kecenderungan itu secara esensial merupakan sesuatu
yang baik, atau paling tidak adalah sesuatu yang netral bukan setan. Manusia
mempunyai struktur yang potensial untuk dapat berkembang positif.
4. Potensi
kreatif
Potensi kreatif adalah
sifat alami. Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak memerlukan bakat
dan kemampuan yang khusus.
5. Menekankan
kesehatan psikologik
Pendekatan humanistik
mengarahkan pusat perhatiannya kepada manusia sehat, kreatif, dan mampu
mengaktualisasikan dirinya. Ilmu jiwa seharusnya memusatkan analisisnya kepada
tema pokok kehidupan manusia, yakni aktualisasi diri. Maslow berpendapat
psikopatologi umumnya adalah hasil dari penolakan, frustasi, atau penyimpangan
dari hakekat alami seseorang. Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah semua
yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk
atau abnormal adalah segala hal yang menggagalkan atau menghambat
ataupun menolak kemanusiaan sebagai hakekat alami.
B.
Motivasi:
Teori Hirarki Kebutuhan
1. Hubungan
antar kebutuhan
Kebutuhan pada tingkat
yang lebih rendah harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau
dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi, kebutuhan
fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman.
Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan
kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan hingga akan
muncul kebutuhan meta. Maslow memperkirakan rata-rata orang dapat terpuaskan
kebutuhan fisiologisnya 85%, kebutuhan keamanan 70%, kebutuhan dicintai dan
mencintai 50%, self esteem 40%, dan
kebutuhan aktualisasi 10%.
2. Kebutuhan
rendah versus kebutuhan tinggi
Perbandingan
kebutuhan-kebutuhan itu dipostulatkan oleh Maslow sebagai berikut:
a) Kebutuhan
meta muncul belakangan dalam evolusi perkembangan manusia.
b) Kebutuhan
yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu.
c) Kebutuhan
yang semakin lebih tinggi, semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan
kehidupan, perolehan kepuasannya bisa ditunda semakin lama.
d) Kebutuhan
meta memberi sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam
bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi
biologis.
e) Kebutuhan
yang lebih rendah hanya menghsilkan kepuasan biologis, sedangkan kebutuhan yang
lebih tinggi akan memberikan keuntungan biologis dan psikologis.
f) Kepuasan
pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih
kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.
g) Kepuasan
pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal, seperti sosial,
ekonomi, politik yang lebih baik dibanding kepuasan pada tingkag yang lebih
rendah.
Kebutuhan dasar 1:
kebutuhan fisiologis
Kebutuhan
fisiologis sangat kuat dalam keadaan absolut semua kebutuhan lain ditinggalkan
dan orang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini. Contoh
kebutuhan ini makan, minum, seks, istirahat.
Kebutuhan dasar 2:
kebutuhan keamanan
Kebutuhan
keamanan sudah muncul sejak bayi dalam bentuk menangis dan berteriak ketakutan
karena perlakuan yang kasar atau karena perlakuan yang dirasa sebagai sumber
bahaya. Anak akan merasa lebih aman jika berada dalam suasana keluarga yang
teratur, terencana, terorganisir, dan disiplin. Menurut Maslow, gejala neurotik
obsesif-kompulsif banyak dilator belakangi oleh kegagalan dalam memenuhi
kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan dasar 3:
kebutuhan dimiliki dan cinta
Menurut
Maslow, cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan
perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima
adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya tanpa cinta
akan menimbulkan kesia-siaan, kekosongan, dan kemarahan. Menurut Maslow,
kegagalan memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta menjadi sebab hampir semua
bentuk psikopatologi.
Kebutuhan dasar 4:
kebutuhan harga diri
Ada
2 jenis harga diri, yaitu menghargai diri sendiri dan mendapat penghargaan dari
orang lain. Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain hendaknya diperoleh
berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri. Orang seharusnya memperleh
harga diri dari kemampuan dirinya sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang
tidak dapat dikontrolnya, yang akan membuatnya tergantung pada orang lain.
Kebutuhan meta:
kebutuhan aktualisasi diri
Aktualisasi
diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri, untuk
menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi
potensinya.
Kebutuhan neurotik
Maslow
mengemukakan, bahwa manusia masih mempunyai satu kebutuhan yaitu kebutuhan
neurotik, yang bekerja terpisah dari tiga kebutuhan itu. Kebutuhan neurotik
membuat orang mengalami patologis tak peduli apakah kebutuhan itu terpebuhi
atau tidak terpebuhi. Kebutuhan neurotik bersifat nonproduktif, mengembangkan
gaya hidup yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak memiliki nilai kaitannya
dengan perjuangan mencapai aktualisasi diri, gaya hidup reaktif, berperan
sebagai kompensasi dari kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Kebutuhan
neurotik berbeda dengan kebutuhan hirarkis karena kepuasan kebutuhan neurotik
tidak membuat orang berkembang menjadi sehat.
C.
Mencapai
Aktualisasi Diri
Aktualisasi
diri dapat dipandang sebagai kebutuhan
tertinggi dari suatu hirarki kebutuhan, namun juga dapat dipandang sebagai
tujuan final, tujuan ideal dari kehidupan manusia. Menurut Maslow, tujuan
aktualisasi diri itu bersifat alami yang dibawa seseorang dari sejak lahir. Apa
yang baik adalah semua yang mendekat ke
aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang
menghambat atau menggagalkan atau menolak aktualisasi diri sebagai hakekat
alami kemanusiaan. Karena itu psikoterapi adalah usaha mengembalikan orang ke
jalur aktualisasi dirinya dan berkembang sepanjang lintasan yang diatur alam di
dalam dirinya. Menurut Maslow, rata-rata kebutuhan aktualisasi diri hanya terpenuhi
10%. Kebutuhan aktualisasi diri ini jarang terpenuhi karena orang sukar
menyeimbangkan antara kebanggaan dengan kerendahan hati, antara kemampuan
memimpin dengan tanggung jawab yang harus dipikul, antara mencemburui kebesaran
orang lain dengan perasaan kurang berharga.
1. Pengembangan
diri
Ada 8 model tingkah
laku yang harus dipelajari dan dilakukan agar orang dapat mencapai aktualisasi
diri melalui jalur belajar pengembangan diri, yaitu:
a) Alami
sesuatu dengan utuh, gambling, tanpa pamrih.
b) Hidup
adalah perjalanan proses memilih antara keamanan dengan resiko, buat pilihan
pertumbuhan sesering mungkin tiap hari.
c) Biarkan
self tegak.
d) Apabila
ragu, maka jujurlah.
e) Dengar
dengan seleramu sendiri, bersiaplah untuk menjadi tidak popular.
f) Gunakan
kecerdasanmu dan kerjakan sebaik mungkin apa yang ingin kamu kerjakan.
g) Buatlah
penglaman puncak.
h) Temukan
siapa dirimu.
2. Pengalaman
puncak
Maslow menemukan dalam
penelitiannya bahwa banyak orang yang mencapai aktualisasi diri ternyata
mengalami pengalaman puncak, yaitu suatu pengalaman mistik mengenai perasaan
dan sensasi yang mendalam, psikologik dan fisiologik. Suatu keadaan dimana
seseorang mengalami ekstasi-keajaiban-terpesona-kebahagiaan yang luar biasa.
Pengalaman puncak itu dapat diperoleh ketika mengalami sesuatu yang sempurna,
nyata dan luar biasa, dan menuju keadilan atau nilai yang sempurna. Sepanjang
mengalami hal tersebut orang akan merasa sangat kuat, sangat percaya diri, dan
yakin. Pengalaman puncak itu akan mengubah seseorang menjadi percaya diri dan
yakin. Pengalaman puncak itu akan mengubah seseorang menjadi merasa lebih
harmoni dengan dunia, pemahaman, dan pandangannya menjadi luas.
D.
Organisasi
Kepribadian
1. Sindrom
kepribadian
Sindrom kepribadian
adalah sejumlah sifat-sifat yang berbeda-beda yang terstruktur, terorganisir,
dan saling berhubungan, serta akan muncul secara bersama-sama. Maslow baru
meneliti 3 sindrom yang terpenting, yaitu sindrom harga diri, sindrom keamanan,
dan sindrom kecerdasan. Konsep sindrom kepribadian yang berisi sub sindrom
merupakan bagian dari usaha Maslow yang menolak pandangan mengenai pemecahan
atau perincian manusia menjadi bagian-bagian kecil yang saling tidak
berhubungan, menjadi bagian elementer dalam situasi yang spesifik.
2. Kekurangan
dan menjadi
Menurut Maslow, orang
berhubungan dengan dunia luar dalam dua
bentuk, yaitu alam kekurangan dan alam menjadi. Alam kekurangan adalah bentuk
hubungan dimana orang terlibat dengan kegiatan memuaskan kebutuhan dasar untuk
bertahan hidup, orang berusaha untuk mengatasi atau menghindari kebutuhan
kekurangan. Sedangkan alam menjadi adalah hubungan orang dengan dunia luarnya
sesudah kebutuhan dan motif dasarnya terpenuhi.
E.
Aplikasi
1. Personal
orientation inventory (POI/Shostrom)
POI adalah tes yang
disusun Maslow mengenai aktualisasi diri dan bertujuan untuk mengukur
aktualisasi diri seseorang. Shostrom melaporkan tes yang disusunnya cukup valid
dan reliabe menghasilkan ukuran yang komprehensif mengenai nilai-nilai dan
tingkah laku dari aktualisasi diri seseorang. POI mempunyai 2 skala utama dan
10 sub skala.
2. Neurotik
Menurut Maslow, manusia
itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat dan bergerak menuju
aktualisasi diri. Apabila gagal dalam mengambangkan keinginan dasar itu maka
akan menimbulkan neurosis dan perkembangan abnormal. Penderita neurotik adalah
orang yang terhalang atau menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan
kebutuhan dasar mereka sendiri. Halangan itu akan menghentikan gerak maju
menuju aktualisasi diri.
3. Psikoterapi
Teori ini dapat diaplikasikan
dalam psikoterapi. Menurutnya, kepuasan kebutuhan dasar hanya dapat terjadi
melalui hubungan interpersonal, karena itu terapi harus bersifat interpersonal.
Suasana terapi harus melibatkan perasaan jujur, saling percaya, dan tidak
difensif. Suasana itu juga mengijinkan ekspresi yang kekanak-kanakan dan
memalukan. Seorang terapis harus mampu memuaskan kebutuhan dasar klien. Tetapi
terapi yang efektif harus maju lebih jauh. Klien secara umum didorong untuk
menampilka nilai-nilai yang berhubungan dengan perkembangan positif.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol.
2012. Psikologi Kepribadian (Edisi
Revisi). Malang: UMM Press.