Rabu, 18 September 2013

Holisme dan Humanisme Maslow


HOLISME DAN HUMANISME
ABRAHAM MASLOW

A.     Humanisme
Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Humanisme yakin bahwa manusia memiliki potensi di dalam dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerina tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, maka dia akan menyadari potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan sosial lainnya. Pandangan humanisme dalam kepribadian menekankan hal-hal berikut ini:
1.    Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan utuh bukan sebagai rangkaian bagian/komponen yang berbeda. Pandangan holistik dalam kepribadian yang terpenting adalah:
a)    Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi.
b)   Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.
c)    Organisme memiliki suatu drive yang berkuasa, yakni aktualisasi diri.
d)   Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
e)    Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
2.    Menolak riset binatang
Psikologi humanistik menekankan perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku manusia. Riset binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata rantai refleks kondisioning, mengabaikan karakteristik manusia yang unik.
3.    Manusia pada dasarnya baik, bukan setan
Manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kecenderungan itu secara esensial merupakan sesuatu yang baik, atau paling tidak adalah sesuatu yang netral bukan setan. Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk dapat berkembang positif.
4.    Potensi kreatif
Potensi kreatif adalah sifat alami. Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak memerlukan bakat dan kemampuan yang khusus.
5.    Menekankan kesehatan psikologik
Pendekatan humanistik mengarahkan pusat perhatiannya kepada manusia sehat, kreatif, dan mampu mengaktualisasikan dirinya. Ilmu jiwa seharusnya memusatkan analisisnya kepada tema pokok kehidupan manusia, yakni aktualisasi diri. Maslow berpendapat psikopatologi umumnya adalah hasil dari penolakan, frustasi, atau penyimpangan dari hakekat alami seseorang. Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah semua yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk  atau abnormal adalah segala hal yang menggagalkan atau menghambat ataupun menolak kemanusiaan sebagai hakekat alami.
B.     Motivasi: Teori Hirarki Kebutuhan
1.    Hubungan antar kebutuhan
Kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi, kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan hingga akan muncul kebutuhan meta. Maslow memperkirakan rata-rata orang dapat terpuaskan kebutuhan fisiologisnya 85%, kebutuhan keamanan 70%, kebutuhan dicintai dan mencintai 50%, self esteem 40%, dan kebutuhan aktualisasi 10%.
2.    Kebutuhan rendah versus kebutuhan tinggi
Perbandingan kebutuhan-kebutuhan itu dipostulatkan oleh Maslow sebagai berikut:
a)    Kebutuhan meta muncul belakangan dalam evolusi perkembangan manusia.
b)   Kebutuhan yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu.
c)    Kebutuhan yang semakin lebih tinggi, semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan kehidupan, perolehan kepuasannya bisa ditunda semakin lama.
d)   Kebutuhan meta memberi sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis.
e)    Kebutuhan yang lebih rendah hanya menghsilkan kepuasan biologis, sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi akan memberikan keuntungan biologis dan psikologis.
f)     Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah.
g)    Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal, seperti sosial, ekonomi, politik yang lebih baik dibanding kepuasan pada tingkag yang lebih rendah.
Kebutuhan dasar 1: kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis sangat kuat dalam keadaan absolut semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini. Contoh kebutuhan ini makan, minum, seks, istirahat.
Kebutuhan dasar 2: kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan sudah muncul sejak bayi dalam bentuk menangis dan berteriak ketakutan karena perlakuan yang kasar atau karena perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Anak akan merasa lebih aman jika berada dalam suasana keluarga yang teratur, terencana, terorganisir, dan disiplin. Menurut Maslow, gejala neurotik obsesif-kompulsif banyak dilator belakangi oleh kegagalan dalam memenuhi kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan dasar 3: kebutuhan dimiliki dan cinta
Menurut Maslow, cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya tanpa cinta akan menimbulkan kesia-siaan, kekosongan, dan kemarahan. Menurut Maslow, kegagalan memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta menjadi sebab hampir semua bentuk psikopatologi.
Kebutuhan dasar 4: kebutuhan harga diri
Ada 2 jenis harga diri, yaitu menghargai diri sendiri dan mendapat penghargaan dari orang lain. Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri. Orang seharusnya memperleh harga diri dari kemampuan dirinya sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang tidak dapat dikontrolnya, yang akan membuatnya tergantung pada orang lain.
Kebutuhan meta: kebutuhan aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri, untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Kebutuhan neurotik
Maslow mengemukakan, bahwa manusia masih mempunyai satu kebutuhan yaitu kebutuhan neurotik, yang bekerja terpisah dari tiga kebutuhan itu. Kebutuhan neurotik membuat orang mengalami patologis tak peduli apakah kebutuhan itu terpebuhi atau tidak terpebuhi. Kebutuhan neurotik bersifat nonproduktif, mengembangkan gaya hidup yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak memiliki nilai kaitannya dengan perjuangan mencapai aktualisasi diri, gaya hidup reaktif, berperan sebagai kompensasi dari kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Kebutuhan neurotik berbeda dengan kebutuhan hirarkis karena kepuasan kebutuhan neurotik tidak membuat orang berkembang menjadi sehat.
C.     Mencapai Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri dapat dipandang  sebagai kebutuhan tertinggi dari suatu hirarki kebutuhan, namun juga dapat dipandang sebagai tujuan final, tujuan ideal dari kehidupan manusia. Menurut Maslow, tujuan aktualisasi diri itu bersifat alami yang dibawa seseorang dari sejak lahir. Apa yang baik adalah semua yang  mendekat ke aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menghambat atau menggagalkan atau menolak aktualisasi diri sebagai hakekat alami kemanusiaan. Karena itu psikoterapi adalah usaha mengembalikan orang ke jalur aktualisasi dirinya dan berkembang sepanjang lintasan yang diatur alam di dalam dirinya. Menurut Maslow, rata-rata kebutuhan aktualisasi diri hanya terpenuhi 10%. Kebutuhan aktualisasi diri ini jarang terpenuhi karena orang sukar menyeimbangkan antara kebanggaan dengan kerendahan hati, antara kemampuan memimpin dengan tanggung jawab yang harus dipikul, antara mencemburui kebesaran orang lain dengan perasaan kurang berharga.
1.    Pengembangan diri
Ada 8 model tingkah laku yang harus dipelajari dan dilakukan agar orang dapat mencapai aktualisasi diri melalui jalur belajar pengembangan diri, yaitu:
a)    Alami sesuatu dengan utuh, gambling, tanpa pamrih.
b)   Hidup adalah perjalanan proses memilih antara keamanan dengan resiko, buat pilihan pertumbuhan sesering mungkin tiap hari.
c)    Biarkan self tegak.
d)   Apabila ragu, maka jujurlah.
e)    Dengar dengan seleramu sendiri, bersiaplah untuk menjadi tidak popular.
f)     Gunakan kecerdasanmu dan kerjakan sebaik mungkin apa yang ingin kamu kerjakan.
g)    Buatlah penglaman puncak.
h)    Temukan siapa dirimu.
2.    Pengalaman puncak
Maslow menemukan dalam penelitiannya bahwa banyak orang yang mencapai aktualisasi diri ternyata mengalami pengalaman puncak, yaitu suatu pengalaman mistik mengenai perasaan dan sensasi yang mendalam, psikologik dan fisiologik. Suatu keadaan dimana seseorang mengalami ekstasi-keajaiban-terpesona-kebahagiaan yang luar biasa. Pengalaman puncak itu dapat diperoleh ketika mengalami sesuatu yang sempurna, nyata dan luar biasa, dan menuju keadilan atau nilai yang sempurna. Sepanjang mengalami hal tersebut orang akan merasa sangat kuat, sangat percaya diri, dan yakin. Pengalaman puncak itu akan mengubah seseorang menjadi percaya diri dan yakin. Pengalaman puncak itu akan mengubah seseorang menjadi merasa lebih harmoni dengan dunia, pemahaman, dan pandangannya menjadi luas.
D.     Organisasi Kepribadian
1.    Sindrom kepribadian
Sindrom kepribadian adalah sejumlah sifat-sifat yang berbeda-beda yang terstruktur, terorganisir, dan saling berhubungan, serta akan muncul secara bersama-sama. Maslow baru meneliti 3 sindrom yang terpenting, yaitu sindrom harga diri, sindrom keamanan, dan sindrom kecerdasan. Konsep sindrom kepribadian yang berisi sub sindrom merupakan bagian dari usaha Maslow yang menolak pandangan mengenai pemecahan atau perincian manusia menjadi bagian-bagian kecil yang saling tidak berhubungan, menjadi bagian elementer dalam situasi yang spesifik.
2.    Kekurangan dan menjadi
Menurut Maslow, orang berhubungan dengan  dunia luar dalam dua bentuk, yaitu alam kekurangan dan alam menjadi. Alam kekurangan adalah bentuk hubungan dimana orang terlibat dengan kegiatan memuaskan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, orang berusaha untuk mengatasi atau menghindari kebutuhan kekurangan. Sedangkan alam menjadi adalah hubungan orang dengan dunia luarnya sesudah kebutuhan dan motif dasarnya terpenuhi.
E.     Aplikasi
1.    Personal orientation inventory (POI/Shostrom)
POI adalah tes yang disusun Maslow mengenai aktualisasi diri dan bertujuan untuk mengukur aktualisasi diri seseorang. Shostrom melaporkan tes yang disusunnya cukup valid dan reliabe menghasilkan ukuran yang komprehensif mengenai nilai-nilai dan tingkah laku dari aktualisasi diri seseorang. POI mempunyai 2 skala utama dan 10 sub skala.
2.    Neurotik
Menurut Maslow, manusia itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat dan bergerak menuju aktualisasi diri. Apabila gagal dalam mengambangkan keinginan dasar itu maka akan menimbulkan neurosis dan perkembangan abnormal. Penderita neurotik adalah orang yang terhalang atau menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan kebutuhan dasar mereka sendiri. Halangan itu akan menghentikan gerak maju menuju aktualisasi diri.
3.    Psikoterapi
Teori ini dapat diaplikasikan dalam psikoterapi. Menurutnya, kepuasan kebutuhan dasar hanya dapat terjadi melalui hubungan interpersonal, karena itu terapi harus bersifat interpersonal. Suasana terapi harus melibatkan perasaan jujur, saling percaya, dan tidak difensif. Suasana itu juga mengijinkan ekspresi yang kekanak-kanakan dan memalukan. Seorang terapis harus mampu memuaskan kebutuhan dasar klien. Tetapi terapi yang efektif harus maju lebih jauh. Klien secara umum didorong untuk menampilka nilai-nilai yang berhubungan dengan perkembangan positif.

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

                                                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar