Selasa, 02 April 2013

Daya Traik Antar Pribadi


DAYA TARIK ANTARPRIBADI

A. Konsep Dasar Daya Tarik Antarpribadi
Berdasarkan pendapat umum, dasar utama yang menjadikan seseorang untuk tertarik dengan orang lain yang belum saling kenal adalah dengan hal-hal yang nampak (appearance). Jika hubungan yang positif bisa timbul karena ketertarikan yang bersumber pada hal-hal yang nampak, maka hal-hal yang nampak ini perlu diperlihara. Pendapat lain mengatakan, bahwa hal-hal yang nampak sajalah yang merupakan dasar utama bagi ketertarikan kiranya bertentangan dengan pendapat para ahli psikologi, sebagian karena pendapat ini tidak memperhitungkan kesiapan orang untuk menjadi tertarik terhadap ukuran-ukuran yang dimiliki, dan hubungan antara aspek-aspek yang nampak pada seseorang dan kepribadiannya. Disamping itu juga karena adanya kecenderungan untuk tidak melihat bahwa ketertarikan barangkali merupakan proses yang berbalas-balasan. Hasil penelitian lainnya juga mengatakan, bahwa ketertarikan melalui hal-hal yang nampak itu kurang meyakinkan.
Dapat dikatakan bahwa kelompok kebudayaan dimana seseorang menjadi anggotanya memiliki nilai normatif yang jelas. Anggapan ini menggunakan norma sebagai dasar pendapat, sedangkan penampilan fisik merupakan satu dasar bagi ketertarikan sosial. selain itu, adanya saling persamaan merupakan faktor yang penting. Dengan demikian, antara ketertarikan fisik dan saling persamaan merupakan dua hal yang menetukan ketertarikan sosial. Kesamaan dirinya dengan orang lain akan membuat orang untuk saling tertarik. Selain itu, kesamaan di dalam sikap juga merupakan dasar untuk saling tertarik antarpribadi satu dengan pribadi lainnya.
B. Teori-Teori Ketertarikan Antarpribadi
Ketertarikan adalah suatu proses yang dengan mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterangkan. Berikut ini adalah beberapa teori dalam proses ketertarikan antarpribadi, yaitu:
1.      Teori Kognitif
Teori kognitif menekankan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan semua tingkah laku. Pandangan demikian dicetuskan oleh Theodore Newcomb (1961) yang disebut sebagai teori balanced, yaitu kecenderungan untuk mengorganisasikan konsepsi tentang orang lain, dirinya sendiri, dan barang-barang lain disekitarnya dengan cara yang harmonis, balanced atau symeteris. Suatu hubungan yang pasti adalah lebih memuaskan daripada yang lain. Jika seseorang menyukai yang lainnya dan jika mereka saling menyukai, maka dapatlah dikatakan bahwa hubungan itu mencerminkan adanya hubungan yang seimbang. Hubungan antar pribadi yang baik ditandai oleh adanya persetujuan dasar dan kesamaan pandangan tentang orang lain, tempat, atau benda. Sebaliknya jika suatu hubungan bisa dikatakan tidak memuaskan kata Newcomb, adalah karena kurangnya keseimbangan antara persetujuan dan tidak.
2.      Teori Reinforcement (Penguatan)
Teori penguatan adalah teori yang berakar pada teori belajar yang menginterpretasikan ketertarikan sebagai satu respons yang dipelajari. Penguatan yang dimaksud dapat berupa pujian, dukungan atau hadiah. Teori reinforcement berusaha menemukan bagaimana ketertarikan datang untuk pertama kalinya. Percobaan teori reinforcement oleh Lott dan Lott (1965) mengemukakan bahwa kita semua lebih suka menjadi tertarik kepada orang-orang yang menghadiahi atau menghargai kita daripada orang yang menghukum dengan kritikan ataupun menghina kita. Akhir-akhir ini, teori reinforcement sebagai suatu cara untuk memahami ketertarikan antarpribadi lebih dikenal dengan istilah teori nilai tukar meskipun di dalamnya mengandung perbedaan yang sifatnya teknis.
3.      Teori Interactonist
Teori ini dikembangkan oleh Levinger dan Snoek (1972) yang menekankan bahwa faktor yang sangat penting di dalam suatu hubungan akan berbeda dari waktu ke waktu. Misalnya, seorang suami tertarik pada istrinya mula-mula karena sifat kalemnya, akhirnya diketahui bahwa sifat ini tidak cukup menopang dalam perkawinan. Suami ini mungkin akan menemukan ciri-ciri lain yang ada pada istrinya yang bisa menjadikan ia terus tertarik. Teori interactonist lebih menitik beratkan pada ketertarikan antarpribadi sebagai suatu konsep.
4.      Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial menekankan bahwa seseorang tertarik pada orang lain disebabkan adanya pertimbangan untung rugi yang akan dia dapatkan. Seseorang akan tertarik pada orang lain, karena akan menperoleh keuntungan dari orang tersebut. Sebaliknya, seseorang tidak akan tertarik pada orang lain, karena akan memperoleh kerugian dari orang tersebut. Contoh: teman-teman wanita saya sewaktu SMA lebih tertarik pada seorang lelaki yang mempunyai motor bagus, karena ia berpikir bahwa dia nantinya akan diantar pulang jemput ke sekolah dan dapat menambah status sosial dari wanitanya.
5.      Teori Asosiasi
Seseorang akan tertarik pada orang lain karena memandang hal-hal positif yang ada pada dirinya. Misalnya, kita akan tertarik pada orang lain yang memiliki sifat ramah dan tidak sombong.
C. Prinsip Dasar Daya Tarik Antarpribadi
Menurut Sears (1994, 216) ada 3 hal yang menjadi prinsip dasar dari daya tarik antarpribadi, diantaranya:
a.       Penguatan
Tipe penguatan yang penting adalah persetujuan sosial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aronson dan Linder (dalam Sears, 217), menyatakan bahwa individu akan cenderung menyukai orang lain yang menilai individu tersebut secara positif.
b.      Pertukaran Sosial
Dalam teori pertukaran sosial mengatakan, bahwa individu cenderung menyukai individu lain dikarenakan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diterimanya.
c.       Asosiasi
Disini individu akan cenderung menyukai individu lain yang diasosiasikan dengan pengalaman yang baik dan buruk. Dalam penelitian May dan Hamiltin (dalam Sears, 1994 : 218) menyatakan bahwa rasa suka terhadap seseorang dapat dipengaruhi oleh reaksi emosional yang dikondisikan pada kejadian-kejadian secara acak yang diasosiasikan dengan orang tersebut.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Antarpribadi
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya terik antarpribadi, antara lain:
1)      Karakteristik pribadi individu lain
Salah satu alasan mengapa individu menyukai individu lain adalah karena karakteristik pribadinya yang menyenangkan diantaranya adanya ketulusan, kehangatan, dan kompetensi, serta daya tarik fisik.
2)      Kesamaan
Faktor lain yang mempengaruhi daya tarik antarpribadi adalah kesamaan  baik dalam hal sikap, nilai, minat, latar belakang maupun kesamaan sifat. Kesamaan menjadi penting dalam daya tarik antarpribadi dikarenakan kesamaan biasanya akan mendatangkan penguatan/ganjaran. Orang yang mempunyai kesamaan dengan kita cenderung akan menyetujui dan mendukung gagasan kita.
3)      Keakraban
Keakraban dapat meningkatkan rasa suka. Akan tetapi, tidak selamanya dapat meningkatkan rasa suka.
4)      Kedekatan
Pengaruh pendekatan dalam daya tari antarpribadi diantaranya kedekatan meningkatkan keakraban, misalnya keakraban dengan tetangga sebelah rumah dikarenakan seringnya bertemu. Pengaruh kedekatan dapat didasarkan pada konsistensi kognitif. Dalam hubungan kesatuan lebih didasarkan atas kesadaran secara fisik, sedangkan hubungan perasaan lebih pada kedekatan secara emosi.
Faktor-faktor di atas tidak hanya merupakan penyebab tetapi juga akibat dari daya tarik antarpribadi. (Dalam Hadi Suyono, 2008 : 85) mengemukakan faktor-faktor yang mengakibatkan daya tarik antarpribadi, diantaranya:
a)      Situasional
Kondisi situasi yang menyebabkan seseorang secara spesifik dapat tertarik pada orang lain terdiri atas:
Ø  Proximitas, dapat menimbulkan daya tarik karena adanya kedekatan nyata atau fisik. Misalnya, seseorang tertarik pada orang lain karena kedekatan tempat duduk saat di bangku sekolah.
Ø  Interaksi, dari proses interaksi yang berlangsung secara terus-menerus dapat menimbulkan daya tarik antar satu orang dengan orang lainnya. Misalnya, kita akan lebih mudah tertarik pada seseorang yang telah kita kenal dalam waktu yang lama.
Ø  Keakraban, seseorang yang sering bertemu, sering melihat, dan kerap berbicara dapat menimbulkan kedekatan psikologis yang akan berujung pada adanya ketertarikan satu sama lain. Misalnya, kita akan lebih mudah tertarik pada orang lain yang sering bertemu dengan kita pada saat kuliah di kampus.
b)      Faktor personal atau pribadi
Ø  Daya tarik fisik, yang meliputi paras wajah, tinggi badan, dan penampilan pakaian. Seseorang akan tertarik pada orang lain melalui daya tarik fisik, karena pada umumnya mereka melihat orang lain secara fisik yang dapat dilihat secara kasat mata. Misalnya, seorang laki-laki kebanyakan tertarik pada wanita yang memiliki paras cantik. Begitupun sebaliknya, seorang wanita akan lebih mudah tertarik pada seorang laki-laki yang tampan.
Ø  Karakteristik pribadi, yang meliputi ketegasan, keikhlasan, kehangatan, dan kejujuran orang lain. Misalnya, saya lebih tertarik pada seorang laki-laki yang jujur dan bertanggung jawab.
Ø  Kehangatan, orang yang hangat kepada orang lain akan memiliki daya tarik tersendiri. Kehangatan dapat mempengaruhi daya tarik antarpribadi karena akan mempengaruhi kesan pertama sebagai orang yang menyenangkan di mata orang lain. Misalnya, saya lebih tertarik pada teman-teman yang seseorang yang  menyenagkan di mata saya.
Ø  Kesamaan, karena kesamaan sering mendatangkan ganjaran. Orang yang sama dengan kita akan menyetujui dan mendukung kita. Kesamaan juga akan berdampak positif, yaitu berupa konsistensi sikap. Sikap yang sama terhadap suatu objek akan memunculkan rasa suka. Misalnya, Susi Susanti dan Alan Budikusuma itu adalah sepasang suami istri, yang awalnya mereka saling tertarik satu sama lain, dan yang dapat menyebabkan ketertarikan itu mungkin karena mereka sama-sama berprofesi sebagai atlet bulutangkis yang tentunya mereka mempunyai kegemaran pada bulutangkis.
Ø  Komplemen, karena ada kecenderungan untuk memiliki orang yang sama dengan kita, atau memilih orang yang berbeda untuk menutupi kekurangan. Misalnya, orang yang bodoh akan lebih tertarik pada orang yang pintar. Karena untuk menutupi kebodohan yang ia alami.
E. Tertarik dan Cinta
a)      Tertarik
Orang yang sering bertemu lebih memiliki kecenderungan untuk tertarik daripada mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah bertemu. Hubungan  dekat dengan teman, merupakan suatu kondisi untuk tertarik atau menyukai, karena di situ orang sering berhubungan secara langsung dan bertatap muka. Berikut ini adalah hubungan-hubungan langsung, yaitu:
Ø  Berhadap-hadapan secara fisik, misalnya teman kerja.
Ø  Tidak berhadap-hadapan secara fisik, tetapi berhubungan langsung itu tetap terjadi, misalnya berhubungan melalui telepon.
b)      Cinta
Cinta merupakan salah satu bentuk terpenting dari ketertarikan antarpribadi. Pada umumnya, cinta melibatkan dua orang yang berbeda jenis kelaminnya, suatu perwujudan ketertarikan antar pribadi pria dan wanita. Pada dasarnya cinta terdiri atas 4 elemen utama, yaitu:
Ø  Pengertian,
Ø  Kepercayaan,
Ø  Kerjasama,
Ø  Pernyataan kasih sayang.
F. Bentuk-Bentuk Hubungan Intim
Konsekuensi dari adanya daya tarik antarpribadi adalah terjalin suatu hubungan yang intim. Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari hubungan yang intim, antara lain:
ü  Persaudaraan, hubungan persaudaraan adalah hubungan yang didasarkan pada hubungan darah. Pada persaudaraan terdapat proximitas dan keakraban.
ü  Persahabatan, biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan, umumnya adalah persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan akan terjalin interaksi yang sangat tinggi, sehingga mempunyai kedekatan psikologis.
ü  Percintaan, lebih menitikberatkan pada keinginan dan harapan antar dua individu lawan jenis, bisa tidak berasal dari hubungan persahabatan, dan banyak tidak dibalas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1999.Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyo. 2006. Psikologi Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Suyono, Hadi. 2008. Pengantar Psikologi Sosial 1. Yogyakarta: D&H Pro Media.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar